BREAKING NEWS

Tuesday, June 30, 2015

Gereja Hillsong Dukung Gay



Pernyataan pendeta senior Hillsong, Brian Houston pada konferensi pers di New York City, Kamis (16/10/2014) dalam menyikapi posisi dan pandangan gerejanya terhadap kaum gay mendapat sorotan. Secara tersirat, Houston mengungkapkan gereja Hillsong bertolak belakang dengan pandangan gereja bahwa hubungan sesama jenis adalah dosa. Akibat dianggap mendukung gay, posisi gereja hillsong dipertanyakan

Houston menyatakan bahwa terdapat tiga hal yang patut dikoreksi terkait isu gay tersebut, yakni relevansi gereja dengan tantangan saat ini, beban penolakan yang di alami kaum gay serta perkataan firman Tuhan. “Terlalu penting bagi kita memandang masalah-masalah nyata di tengah kehidupan hanya dengan jawaban ‘ya’ dan ‘tidak’ sebagai jalan keluar,” terang Houston menentang pandangan Presiden The Southern Baptist Theological Seminary Albert Mohler, yang mengatakan bahwa tak ada ‘Cara Ketiga’ bagi gereja untuk mendukung kaum gay kecuali posisi ‘ya’ atau ‘tidak’.

Senada dengan Houston, pendeta Hillsong Carl Lentz menuturkan bagaimana gereja besar yang identik dengan kaum muda itu, diantaranya dihadiri oleh banyak kaum gay hampir setiap pekan. Ia beralasan bahwa kondisi itu sangat relevan di masa-masa Yesus. “Yesus berada di tengah-tengah era dimana homoseksualitas, seperti sekarang ini, banyak terjadi. Dan saya masih menunggu seseorang menunjukkan kutipan di mana Yesus pernah berbicara tentang hal itu di depan banyak orang ? Anda tak akan menemukannya dalam alkitab karena Yesus tak pernah melakukannya,” ucap Lentz, seperti dikutip dari Huffingtonpost.com, Senin (20/10/2014).

Demikian pula disampaikan oleh istri Lentz tentang bagaimana gereja Hillsong tidak ambil bagian untuk menentukan jalan hidup para pemuda yang hidup dalam homoseksual. “Ini bukan urusan kita untuk memberitahukan siapapun bagaimana mereka harus hidup. Itu adalah perjalanan hidup mereka”.

Laporan majalah new york times menyebutkan :
( Some of Hillsong’s churches appear to be open to gays and lesbians. Josh Canfield and Reed Kelly, a gay couple featured on the current season of “Survivor;” worship and sing in the choir at Hillsong New York; Mr. Canfield is a volunteer choir director at the church. Mr. Houston’s comments were welcomed by Matthew Vines, a young gay evangelical who is trying to persuade the evangelical world that faith in the Bible is not at odds with openness to gays and lesbians. )

Terjemahan – Beberapa gereja Hillsong tampaknya terbuka untuk kaum gay dan lesbian. Josh Canfield dan Reed Kelly, pasangan gay yang pada musim ini tampil dalam acara “Survivor”, Terlihat melayani dalam sebuah ibadah dalam team pelayanan paduan suara di Hillsong New York; Mr Canfield adalah relawan yang menjadi Choir Director paduan suara di gereja tersebut. Komentar Pak Houston disambut oleh Matthew Vines, seorang evangelis muda gay yang mencoba untuk membujuk dunia evangelis bahwa iman dalam Alkitab tidak bertentangan dengan keterbukaan terhadap kaum gay dan lesbian.

(link terkait : http://www.nytimes.com/2014/10/18/us/megachurch-pastor-signals-shift-in-tone-on-gay-marriage.html)

Kasus hubungan sesama jenis memang terus menjadi sorotan besar gereja. Pasalnya, gereja masih berbeda pandangan soal sikap dan tindakan yang pantas bagi kaum gay. Salah satunya seperti pendeta Danny Cortez dari New Heart Community Church di California. Dalam khotbahnya ia menyatakan sikap bahwa dirinya tak lagi percaya homoseksual dipandang sebagai dosa. Pernyataan itu sontak memicu kontroversi hingga harus menerima risiko dirinya dipecat. Sedangkan denominasi gereja itu memutuskan untuk mengambil sikap penolakan terhadap homoseksual.

Terkait ‘Cara Ketiga’ atau dukungan penerimaan gereja terhadap kaum gay, Albert Mohler Jr dengan tegas menyampaikan dalam artikelnya bahwa gereja lebih baik percaya dan mengajarkan bahwa hubungan sesama jenis adalah dosa. Hal ini jelas sangat bertolak belakang dengan pandangan pendeta Houston, sehingga dianggap penting agar persoalan ini dibahas bersama para pemimpin gereja terlebih dahulu, seperti yang saat ini tampak sedang berjalan.

Belakangan ini persoalan homoseksual memang menjadi isu yang semakin memanas di tengah gereja. Pandangan yang berbeda soal penerimaan terhadap kaum gay sepatutnya tetap didasarkan pada firman Tuhan. Meskipun Yesus tidak pernah secara langsung menentang homoseksual atau membicarakan mengenai homoseksalitas dalam alkitab, tapi di dalam Perjanjian Baru Rasul Paulus dengan jelas mengutuki cara hidup demikian

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah” (I Korintus 6:9-10)

Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? (Matius 19:4)

Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada hawa nafsu yang memalukan, sebab isteri-isteri mereka menggantikan persetubuhan yang wajar dengan yang tak wajar. Demikian juga suami-suami meninggalkan persetubuhan yang wajar dengan isteri mereka dan menyala-nyala dalam berahi mereka seorang terhadap yang lain, sehingga mereka melakukan kemesuman, laki-laki dengan laki-laki, dan karena itu mereka menerima dalam diri mereka balasan yang setimpal untuk kesesatan mereka. (Roma 1 : 26-27)

Alkitab dengan jelas menentang hubungan sesama jenis, baik laki laki dengan laki laki (homoseksual) atau perempuan dengan perempuan (Lesbian). Sudah seharusnya kita sebagai pengikut Kristus, Gereja Tuhan yang dewasa, mengambil sikap yang jelas dan tegas bahwa pernikahan sejenis adalah dosa dan sebuah kesesatan.

Di waktu waktu terakhir seperti jaman sekarang ini kita harus selalu waspada dan berjaga jaga terhadap banyaknya pengajaran – pengajaran palsu yang menyesatkan, para hamba – hamba Tuhan palsu, nabi – nabi palsu, dibutuhkan keyakinan yang teguh dan kedewasaan rohani sehingga kita tidak akan gampang di ombang ambingkan oleh berbagai macam pengajaran yang menyesatkan dan menentang kebenaran. Kita hidup di akhir jaman dimana kedatangan Tuhan Yesus yang ke dua kalinya sudah semakin dekat, berdoa dan berjaga jaga lah.




Sumber : www.timeofgod.net

 
Copyright © 2014 GP Pancaran Kasih Depok