BREAKING NEWS

Wednesday, July 30, 2014

MENTAL




Bacaan : Amsal 30:7-9

Ada empat kelompok orang berdasarkan kebutuhan makan mereka.

(1) Kelompok “apakah besok makan?” Mereka ragu apakah akan mendapat makanan untuk besok, karena mereka tidak mempunyai uang. Mereka miskin secara materi. 

(2) Kelompok “besok makan apa?” Mereka tinggal memilih, apakah makan ayam goreng, capcai goreng, sangsang B2 atau B1. Mereka berkecukupan. 

(3) Kelompok “besok makan di mana?” Mereka dapat memilih untuk makan di restoran mewah, di pinggir pantai, atau di hotel berbintang. Jika perlu, sarapan di Singapura, makan siang di Hong Kong, makan malam di Tokyo. Mereka orang kaya. 

(4) Kelompok “besok makan siapa?” Mereka adalah pemilik modal dan perusahaan raksasa yang tidak berperikemanusiaan, yang dapat membuat perusahaan lain gulung tikar. Mereka mungkin dapat disebut “kaya raya.” Anda berada di kelompok mana? Miskin, cukup, kaya, atau kaya raya?

Penulis Amsal mengajarkan agar kita tidak menginginkan kemiskinan atau kekayaan. Ia mengajak kita untuk lebih memilih hikmat terhadap harta milik. Entah kaya atau miskin, ia mengharapkan Tuhan mengaruniakan hati untuk menikmati setiap harta yang dimiliki. Ia menginginkan hati yang bersyukur dan merasakan cukup atas apa yang Tuhan berikan.

Youth, pernahkah Anda menjumpai seorang kaya namun ia memiliki perasaan yang selalu kurang? Sebaliknya, pernahkah Anda menemui seorang miskin yang merasa berkecukupan? Ya, kaya atau miskin tidak hanya ditentukan oleh jumlah harta yang dimiliki, namun juga berkaitan dengan mental seseorang. Karena itu, mari kita belajar hidup dengan rasa syukur, baik kaya maupun miskin.

Apa yang diinginkan penulis Amsal?
Apa Anda bermental kaya ataukah bermental miskin?
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. ~(Ams. 30:8)

Pokok Doa : Kaum muda memiliki hati yang bersyukur.


Sumber : youth for christ

Post a Comment

 
Copyright © 2014 GP Pancaran Kasih Depok